top of page

About Me

Rather be Dead than Cool

Saya Satria Bimantara, seorang mahasiswa yang sedang berusaha menyelesaikan pendidikan ilmu sejarah di Universitas Indonesia. Masuk ke jurusan sejarah adalah hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya suka menulis, membaca, dan memang lebih tertarik pada ilmu sosial atau sastra dibandingkan ilmu eksakta. Namun, untuk masuk ke jurusan sejarah dan mempelajari sejarah lebih dalam, bahkan tidak pernah terbesit di kepala saya.

​

Pandangan saya terhadap sejarah mulai berubah ketika saya membaca sebuah biografi dari salah satu musisi favorit saya, Kurt Cobain. Dikemas dengan gaya Novel, Buku berjudul “Heavier than Heaven,” menceritakan perjalanan hidup Kurt Cobain, seorang musisi dari kota Aberdeen, yang menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam skena musik tahun 90-an. Yang membuat saya takjub ketika membaca buku ini adalah bagaimana cara penulis merekonstruksi setiap detil peristiwa yang terjadi. Berbagai peristiwa yang terjadi di masanya, mampu digambarkan dengan detail, di mana biasanya penggambaran seperti ini hanya saya temui dalam novel.

​

Ketika kemudian saya mengetahui bahwa, Charles R. Cross, penulis “Heavier than Heaven,”  menghabiskan waktu lebih dari 4 tahun dan melakukan sedikitnya 400 wawancara untuk mendapatkan gambaran paling utuh dari sosok Kurt Cobain. Dia melakukan riset dan meneliti begitu banyak dokumen di dalam lemari arsip, ratusan rekaman lagu, karya-karya Cobain, serta menempuh berkilo-kilometer perjalanan bolak-balik dari Seattle ke Aberdeen, kota kelahiran Cobain, hanya untuk mencari sumber dan fakta untuk buku yang akan ditulisnya. Fakta-fakta yang telah dikumpulkan, kemudian disusun rapi hingga menjadi suatu kisah yang hidup layaknya novel. Dari sinilah ketertarikan saya terhadap sejarah muncul.

​

Singkat cerita hingga pada akhirnya saya masuk ke jurusan ini, awalnya saya masih belum menemukan topik atau tema apa yang akan menjadi fokus saya kedepannya. Sejarah yang ada di kepala saya masih berputar-putar pada tema sosial-ekonomi dan politik, yang mana tidak terlalu menarik minat saya. Semakin berjalannya waktu, yang saya sadari kemudian adalah bahwa sejarah tidak sesempit apa yang saya pikirkan. Setelah itu, saya memutuskan untuk mendalami bidang yang sudah lama saya minati, bidang  yang telah menjadi hobi dan passion saya sejak lama,

yaitu MUSIK.

​

Websites ini saya buat untuk menuangkan isi kepala saya khususnya terkait dengan musik dan sejarah. Di sini saya akan mencoba membahas musik dari perspektif kesejarahan.

 

"The history of a people are found in its songs"

(George Jellinek)

​

Manusia menciptakan peradaban, peradaban menciptakan budaya, budaya menciptakan seni, dan seni menciptakan musik. Gambaran sejarah suatu perdaban dapat dilihat dari musiknya. 

© 2023 by BLEACH TO BLACK.  Proudly created with Wix.com

bottom of page