top of page
Search

Evolution of Learning: Kumon dan Generasi Emas Pendidikan Indonesia

  • Writer: Satria Bimantara
    Satria Bimantara
  • Apr 25, 2024
  • 6 min read

Updated: Apr 26, 2024


pembelajaran anak, pelajaran, anak-anak, Kumon, Pendidikan, Anaka indonesia

Sebuah generasi baru di mana pendidikan tidak hanya menjadi sebuah kebutuhan, melainkan ladang kreativitas bagi setiap anak.
Sebuah generasi inovatif di mana teknologi tidak hanya menjadi sebuah alat, melainkan penopang kemajuan dan solusi bagi tantangan masa depan
Sebuah generasi ideal yang mampu menyatukan keduanya, memutus kesenjangan dan menciptakan inklusivitas

Generasi emas pendidikan Indonesia, sebuah agenda besar yang tengah berusaha kita wujudkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi di tingkat global. Dilansir situs resmi Kementrian Komunikasi dan Informatika, Indonesia akan memasuki era yang disebut "bonus demografi" pada tahun 2030 hingga 2045. Era ini ditandai dengan meningkatnya presentase penduduk usia produktif yang akan melebihi penduduk usia nonproduktif. Hal ini tentu saja membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan berbagai sektor penting lainnya.


Pertanyaan yang kemudian muncul, mungkinkah kita mewujudkan era tersebut, melihat kondisi pendidikan indonesia saat ini?

Sebelum menjawab pernyataan tersebut, mari kita bedah permasalahan pendidikan anak usia dini yang ada di Indonesia. Mengapa pendidikan usia dini? Karena tahap ini merupakan fase paling krusial dalam pendidikan anak, baik secara fisik, kognitif, sosial, maupun emosional. Di Indonesia, permasalahan pendidikan anak usia dini masih menjadi sorotan karena adanya beberapa tantangan yang perlu diatasi.


Kualitas tenaga pendidik misalnya. Kurangnya guru yang memiliki kemampuan memadai menjadi kendala dalam memberikan layanan pendidikan yang optimal. Dalam pendidikan usia dini, dibutuhkan tenaga pendidik yang tidak hanya memiliki pengetahuan mendalam tentang perkembangan anak pada usia tersebut, tetapi juga perlu memiliki keterampilan dalam merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Jika tidak segera diatasi, hal ini dapat berdampak pada kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya pendidikan anak, sehingga partisipasi orang tua dalam pendidikan anak usia dini juga menjadi kurang maksimal.


Selain aspek tersebut, permasalahan lain yang dapat dilihat adalah kurangnya perhatian terhadap kurikulum yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini. Kurikulum yang kurang relevan dengan kebutuhan dan karakteristik anak usia dini, dapat menghambat proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi anak-anak. Kurikulum memang memegang peran paling vital dalam dunia pendidikan. Kurikulum yang baik dan relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan anak, merupakan kunci utama dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan efektif.


Sebagai komparasi, kita dapat melihat bagaimana Jepang yang telah berhasil mengembangkan sistem pendidikan yang sangat efektif dan diakui secara internasional. Melalui pendekatan pembelajaran yang holistik, sistem pendidikan di jepang dibuat tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada aspek moral, karakter, dan keterampilan interpersonal.


pembelajaran anak, pelajaran, anak-anak, Kumon, Pendidikan, Anaka indonesia

Salah satu metode pembelajaran anak dari jepang yang paling terkenal adalah metode Kumon. Toru Kumon merupakan sosok cerdas dibalik lahirnya metode ini. Kumon, memiliki metode pembelajaran yang berbasis pada dua prinsip utama, yaitu potensi individu yang dapat ditingkatkan melalui pembelajaran yang terstruktur dan berkelanjutan, serta keyakinan bahwa belajar harus dapat diakses oleh sebanyak mungkin anak di seluruh dunia. Dari segi akademis, Kumon memberikan fokus yang sangat kuat pada pengembangan kemampuan matematika dan kemampuan berbahasa pada anak. Dengan kata lain, Kumon berupaya memaksimalkan kecerdasan numerik dan linguistik pada anak, yang mana kedua kemampuan tersebut merupakan indikator yang sering digunakan untuk menilai kemajuan intelektual suatu populasi.


Bagaimana dengan Indonesia?


Dilansir Detik (5/12/2023), tingkat kemampuan numerasi siswa di Indonesia masih tergolong rendah apabila melihat survei PISA beberapa tahun belakangan. Salah satu penyebab utamanya adalah metode pengajaran dan kurangnya pemahaman guru terhadap materi yang akan diajarkan kepada siswa. Kurangnya pemahaman terhadap konsep awal matematika yang kurang efektif, membuat guru menghadapi kesulitan dalam melibatkan murid secara lebih aktif. Hal ini membuat suasana pembelajaran matematika terkesan lebih pasif dan tidak memiliki konteks di dunia nyata.


Tidak hanya matematika, permasalahan ini juga terjadi dalam konteks pendidikan bahasa asing yang diajarkan di Indonesia, terutama bahasa inggris. Dilansir Republika (28/11/2023), Data Indeks Kemahiran Bahasa Inggris EF (EF EPI) pada tahun 2023, menunjukkan hasil bahwa kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia tergolong cukup rendah, yakni peringkat 79 dari 113 negara.


pembelajaran anak, pelajaran, anak-anak, Kumon, Pendidikan, Anaka indonesia

Melihat data tersebut, kemampuan numerasi dan linguistik masyarakat indonesia masih sangat membutuhkan perhatian lebih, guna meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam hal ini pemerintah tidak bisa hanya menjadi satu-satunya pihak yang bergerak, karena pihak pertama yang memiliki tanggung jawab besar dalam pendidikan anak-anak adalah orang tua. Orang tua juga harus selalu berperan aktif dalam mendukung pendidikan anak, salah satunya dengan memperkenalkan metode pembelajaran yang efektif dan terbukti seperti metode Kumon.


Mengapa Kumon?


Metode Kumon, memberikan solusi yang nyata terhadap masalah tersebut. Dengan fokus pada pembelajaran mandiri dan kemampuan belajar individu, Kumon membimbing anak dalam mengembangkan keterampilan numerasi dan linguistik secara bertahap yang juga disesuaikan dengan kapasitas dan tempo belajar mereka. Selanjutnya, anak-anak dapat menggunakan keterampilan belajar mandiri mereka untuk menuju tingkat yang lebih tinggi, melebihi tingkat kelas mereka. Dengan kata lain, sistem pembelajaran melalui Kumon mendorong anak sedari usia dini untuk menguasai materi pelajaran tingkat atas (SMA) dengan lebih cepat.


Dalam program bimbel matematika anak, siswa-siswa di Kumon dibimbing untuk mengembangkan keterampilan perhitungan tingkat lanjut yang diperlukan untuk maju ke materi pembelajaran SMA dengan lancar dan mandiri. Begitu pula dengan program les bahasa inggris Kumon, baik EE (English Enrichment) maupun EFL (English as a Foreign Language), keduanya membantu meningkatkan pemahaman membaca dan perbendaharaan kata, menggalakkan minat dalam membaca, dan meningkatkan kemahiran berbahasa Inggris anak secara menyeluruh.


pembelajaran anak, pelajaran, anak-anak, Kumon, Pendidikan, Anaka indonesia

Pembimbing Kumon juga memiliki kompetensi yang sangat baik dalam menangani anak. Berdasarkan analisa catatan belajar masing-masing anak dari pekerjaan yang telah diselesaikan, serta pengamatan kondisi belajar di setiap pertemuan, pembimbing akan memberikan lembar kerja yang sesuai untuk siswa agar dapat dipastikan mereka belajar dan dapat maju secara mandiri. Terlepas belajar secara mandiri di rumah atau tatap muka di kelas, salah satu aspek terpenting dari pembelajaran adalah menjaga dan mempertahankan interaksi antara siswa dan guru.


Dengan demikian, Kumon bukan sekadar sebuah program pembelajaran, tetapi merupakan sebuah filosofi pendidikan yang menginspirasi dan memberdayakan setiap individu untuk mencapai potensi terbaiknya. Dengan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan numerasi dan bahasa inggris anak-anak di Indonesia, Kumon juga turut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan, mendukung visi Indonesia untuk memiliki generasi yang siap bersaing di tingkat global.


Bagaimana dengan perkembangan teknologi? Mampukah kumon menyesuaikan hal tersebut?


Perkembangan teknologi menuntut perubahan paradigma dalam semua sektor termasuk pendidikan. Metode pembelajaran yang ada saat ini, harus mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya mencakup penggunaan perangkat keras seperti tablet atau komputer, tetapi juga memanfaatkan platform digital yang memang dirancang secara khusus untuk kebutuhan pendidikan.


Salah satu contoh nyata dari transformasi ini adalah Kumon Connect, sebuah platform digital yang memungkinkan siswa untuk mengakses materi pembelajaran Kumon secara online, interaktif, dan personal. Program Kumon digital ini merupakan salah satu langkah yang signifikan dalam mengintegrasikan metode Kumon dan penggunaan teknologi, untuk mengakomodasi kebutuhan anak-anak dan orang tua di era digital.


Kumon Connect, membuat anak-anak dapat belajar kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka masing-masing. Mereka dapat mengakses materi pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, dan berkomunikasi dengan pembimbing Kumon melalui perangkat tablet mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemandirian belajar anak-anak, mengasah kemampuan penggunaan teknologi, dan memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan menarik.

 

pembelajaran anak, pelajaran, anak-anak, Kumon, Pendidikan, Anaka indonesia

Kummon Connect juga memberikan manfaat besar bagi orang tua. Mereka dapat dengan mudah memantau proses dan kemajuan pembelajaran anak-anak mereka, mengakses catatan belajar, dan berkomunikasi dengan pembimbing Kumon untuk mendapatkan feedback dan dukungan yang diperlukan. Hal ini memungkinkan orang tua untuk terlibat secara aktif dalam proses pendidikan anak-anak mereka, memahami lebih baik kemajuan belajar mereka, dan memberikan dorongan motivasi yang sesuai.


Dalam konteks perkembangan teknologi, Kumon tidak hanya mengoptimalkan potensi belajar siswa melalui metode pembelajaran yang efektif, tetapi juga memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan melibatkan orang tua secara lebih aktif dan efektif.

Kesimpulan


Mungkinkah kita mewujudkan generasi emas, dilihat dari kondisi pendidikan indonesia saat ini? Jawabannya adalah sangat mungkin. Meskipun masih banyak tantangan besar dalam sistem pendidikan Indonesia, seperti rendahnya kemampuan numerasi dan linguistik serta kurangnya aksesibilitas terhadap metode pembelajaran yang efektif, tetapi tren pendidikan saat ini dengan banyaknya metode dan kurikulum yang berkembang, menunjukan perkembangan yang sangat positif.


Langkah-langkah inovatif seperti yang ditawarkan oleh Kumon, melalui les matematika online, kursus bahasa inggris online dalam program Kumon Connect, telah membuka peluang besar bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Dioptimalkannya penggunaan teknologi dalam pendidikan anak usia dini, membantu mereka untuk dapat mengakses materi pembelajaran dengan lebih mudah dan dapat belajar secara mandiri di mana pun mereka berada. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemandirian belajar mereka tetapi juga memperluas aksesibilitas pendidikan dan teknologi bagi banyak orang, terutama di era digital saat ini.


pembelajaran anak, pelajaran, anak-anak, Kumon, Pendidikan, Anaka indonesia

Upaya pengintegrasian teknologi ke dalam pendidikan, terutama pendidikan anak usia dini seperti yang dilakukan oleh Kumon, merupakan langkah yang sangat penting dan strategis dalam menghadapi tantangan pendidikan modern. Upaya-upaya seperti inilah yang sedang Indonesia butuhkan untuk meraih visi pendidikan yang inklusif, progresif, dan berdaya saing global. Membangun generasi emas tidak hanya tentang menciptakan siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga siswa yang memiliki kepekaan sosial, kreativitas, dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Semua ini dapat diperoleh melalui pendidikan yang holistik dan berbasis teknologi, di mana setiap anak memiliki ruang untuk berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya.





Referensi











 
 
 

Comments


© 2023 by BLEACH TO BLACK.  Proudly created with Wix.com

bottom of page